12 Kiat Menulis Octavia Butler: kelas atau workshop menulis bisa membantu
Pada 22 Juni tahun 1947, penulis inovatif Octavia E. Butler lahir di Pasadena, California. Pada usia 48, Butler telah menjadi penulis fiksi ilmiah pertama yang menerima MacArthur Fellowship. Karya Butler mengeksplorasi isu-isu yang masih berdampak pada masyarakat, seperti kapitalisme, rasisme, seksisme, classisme, xenofobia, perubahan iklim, dan agama. Novel yang sangat mempengaruhi perkembangan sastra mendatang, Kindred (1979), mengisahkan Dana, seorang wanita kulit hitam muda yang tiba-tiba dipindahkan dari California tahun 1970-an ke Antebellum South. Saat ini, bakat Butler tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang tak perlu dipertanyakan lagi, namun juga bukti dari pemikiran yang visioner. Beberapa kritikus dan penggemar mengutip seri dua bukunya Perable of the Sower (1993) dan Perable of the Talents pemenang Penghargaan Nebula (1998) sebagai prediksi pemilihan Donald Trump dan kebangkitan nasionalisme kulit putih.
Sepanjang karir sastranya, Butler menyajikan sekilas proses kreatifnya. Nasihat tulisannya dapat menjadi batu ujian abadi bagi penulis baru dan veteran sastra. Koleksi di bawah ini sama sekali bukan daftar lengkap tetapi menampilkan beberapa saran terbaiknya.
Mau Tulisanmu Kami Muat?
Kami menerima naskah cerpen, puisi, cerita anak, opini, artikel, resensi buku, dan esai

Resensi Buku – Ikan Kecil, Ossy Firstan
Sebelum menapaki hidup baru, pernahkah terlintas pertanyaan dalam benakmu, bagaimana jika apa yang kau harapkan tidak sesuai dengan kenyataan? Apakah kau sudah siap untuk menghadapinya?

Cerpen – The Van Girls
Memaafkan, melupakan, melanjutkan — seberapa banyak dari kita yang benar-benar mampu melakukannya?

Cerpen – Perempuan yang Berteman dengan Gelombang
Oleh orang tuaku, aku diberi nama Indri Natia Kalinda. Menurut mereka namaku bermakna, “Sebuah harapan indah yang menyerupai lautan”.

Cerpen – Skandal Jepit
“Anak-anak diingatkan, Bu! Biar gak jahil sama temannya, diajarkan etika, Bu! Ajarkan juga kalau mencuri itu dosa,” lanjutnya, dia terus mendikteku, menginterogasiku,

Cerpen – Cerita di Balik Tembok
Nyatanya semangat untuk sehat dan sembuh sudah membuncah dalam diriku dan mempengaruhi banyak keputusan yang aku buat selama ini.

Puisi-Puisi Pablo Neruda: Teka-Teki untuk Orang-Orang yang Gelisah dan Ayam Hieroglif
pada saat itu ia memilih cinta, tapi semuanya terbukti sia-sia: jantungnya hampir berhenti atau berdetak terlalu cepat ketika melawan kedatangan yang mematikan dari senja setiap hari.