Bunga Ajaib

SUATU pagi Ryna mendapat telepon dari Akademi Star Girls. Ia dikabari bahwa perisai akademi mulai lemah dan dalam waktu 3 hari akan hilang. Jika itu terjadi hewan dan sihir jahat akan masuk dengan mudah.

Ryna dan rekan timnya ditugaskan untuk mengambil persediaan bunga bintang dan bunga sihir di Hutan Bunga. Dia segera bersiap dan bergegas menemui rekannya yang sudah tiba di sana lebih dulu.

“Maaf Flora, Miss Liana, aku terlambat.” Ryna meminta maaf dengan napas ngos-ngosan dan wajah panik.

Mereka pun berkumpul dan membicarakan misi timnya.

“Baiklah ini adalah peta menuju Goa Bunga Sihir. Karena jarak tempuh cukup jauh, kemungkinan kalian akan bermalam di Kerajaan Elf. ” Miss Liana memberi arahan.

“Sejauh itukah perjalanan kita nanti,” gumam Flora.

“Kalian perlu hati-hati saat di Kerajaan Mermaid. Meski goanya ada di bawah laut, kalian harus tetap terbang.“ Miss Liana mengingatkan dengan serius.

“Berarti kita harus berjalan menuju Kerajaan Mermaidnya?” tanya Flora.

“Iya, supaya sihir kalian dapat digunakan saat melintasi Kerajaan Mermaid.” Miss Liana mengangguk.

Setelah semua bersiap, mereka pun mulai berjalan menuju Kerajaan Mermaid.

Sesampainya di dekat Kerajaan Mermaid mereka berhenti,

 “Bukankah kita harus melewati Kerajaan Mermaid dengan terbang, Flora?” tanya Ryna memastikan.

“Tidak apa-apa. Kepala Sekolah tidak tahu. Kita terbang di atas daratan saja. Aku lelah berjalan. Lihat tanamannya indah bukan. Kita bisa bermain-main sejenak.” Flora menunjuk taman di depan yang penuh dengan bunga warna-warni.

Ryna tak bisa menolak karena ia sangat suka bunga. Mereka pun larut bersenang-senang menikmati keindahan Kerajaan Mermaid. Tak terasa siang sudah berganti sore. Langit biru pun sudah berubah menjadi senja. Mereka tersadar dan segera berusaha keluar dari wilayah Kerajaan Mermaid. Namun tiba-tiba, muncul siluman kucing di hadapan mereka.

“Kalian siapa? Aku jarang melihat kalian di daerah sini. Kalian penyihir ya? Kalian mau ke mana?” tanya siluman kucing itu kepada Flora dan Ryna.

“Hati-hati, Ryn. Kita tidak tahu kucing itu siapa.” Flora mencegah Ryna yang mulai mendekat.

“Flora. Tenanglah.” Ryna pun mendekati kucing itu, “Putri kucing, kami dari Akademi Star Girls. Kami mau ke Goa Bunga Ajaib. Kami ingin mengambil beberapa persediaaan bunga bintang.”

“Bolehkan aku ikut? Oh ya, aku Elin,“ siluman kucing itu menyodorkan tangannya.

“Emm ….” Flora melihat ke arah Ryna.

Sesampainya di atas goa, mereka melihat ke sekeliing.

“Apa Tino terseret air terjun ke bawah semalam?” Toni ketakutan.

“Tenanglah. Kita ikuti saja arus sungai itu. Barangkali Tino masih hidup dan sedang menepi di bibir sungai.” Tono mencoba menenangkan Toni.

Setelah mengemasi barang-barang yang tersisa, mereka pun melanjutkan perjalanan. Sementara itu dari kejauhan, Tino yang sedang istirahat melihat dua bayangan kecil berdiri di atas goa.

“Astaga mereka selamat. Mereka akan tahu jika aku meninggalkan mereka. Aku harus cepat-cepat melanjutkan perjalanan.” Tino panik.

Di tengah perjalanan, Tono melihat Toni kelelahan.

“Kita istirahat dulu di sini,” ajak Tono.

“Tapi kita harus segera menemukan Tino,” protes Toni.

“Kau butuh istirahat dan makan. Aku tidak ingin kehilangan sahabatku lagi.” Tono mulai mengeluarkan roti dari tasnya.

Sesampainya di goa, mereka berdecak kagum ketika melihat batu permata berkilauan di seluruh dinding goa. Mereka terus berjalan menyusuri goa. Tak lama kemudian Cyla dan Wyna datang sambil berlari. “Teman-teman, aku sudah menemukan bunga herbalnya.”

“Hanya segitu?” Flora agak kecewa.

“Iya. Musim ini sepertinya bunga herbal jenis ini tidak banyak tumbuh. Nanti mau aku coba tanam di rumah supaya kita tidak perlu jauh-jauh datang ke sini.” Cyla memasukan bunga-bunga itu ke dalam tasnya.

“Oke. Sekarang kita berpencar dan ambil beberapa bunga kemudian berkumpul lagi di sini lalu kita kembali ke akademi.“ Ryna mengarahkan.

Mereka pun langsung menyebar mencari jenis bunga yang berbeda.

“Eh, kalian sudah selesai?” Wyna terkejut mendapati tas Wyna dan Elin sudah penuh terisi bunga.

“Kami berharap ini mampu memulihkan kekuatan perisai akademi kalian. Terima kasih sudah mengijinkan kami membantu.” Ellin menyerahkan tasnya.

Flora pun memeluk mereka. “Terima kasih sudah bersedia membantu kami.”

“Semoga kalian berhasil. Bye, meow …“ Wyna dan Elin pamit keluar goa duluan.

Kini tinggal Flora, Cyla dan Ryna. Mereka masih sibuk memilah bunga-bunga dari semak-semak dan rerumputan liar.

Setelah tas mereka penuh, “Saatnya kita kembali ke Akademi.” Cyla mengelap peluh di dahinya.

“Baiklah.” Ryna pun memulai mantra teleportasinya.

“Ayo masuk!” Ryna menahan lubang teleportasinya dengan sekuat tenaga.

 “Ada portal di depan perisai. Waspada semua!” Miss Liana mengambil sikap kuda-kuda.

 Tidak lama kemudian ada portal terbuka. Dan keluarlah 3 orang gadis dari dalam. Miss Liana pun buru-buru mendekat untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja.

“Kalian baik-baik saja? Apakah kalian berhasil mendapatkan bunga bintangnya?  tanya Miss Liana memastikan.

“Tentu saja, hihi ….” ucap Ryna percaya diri.

Miss Liana pun memeluk mereka bertiga. “Syukurlah kalian baik-baik saja.”

Miss Liana lalu mengajak mereka ke pusat akademi untuk menanam bunga bintang itu. Ketika ditanam, bunga bintang itu bersinar merah mudah. Selubung perisai yang melindungi seluruh akademi kembali menguat. Akademi Stars Girls pun kembali aman.

“Akhinya akademi kembali aman. Sekarang saatnya kita liburan, hi hi hi …. “ Ryna merangkul Flora dan Cyla.

Mereka pun tersenyum gembira. Mereka bisa liburan bersama-sama kembali.

*Cerita ini merupakan tulisan siswa Cirro Cumulus School of Life Lebah Putih Salatiga dalam proyek menulis buku bertema petualangan pada tahun ajaran 2021-2022. Seluruh ide cerita dan gambar merupakan karya orisinil penulis. Pendampingan penulisan dan editing berkerjasama dengan komunitas lintasastra.

Nigellatifa Maryam Abdulhakim

Nigellatifa Maryam Abdulhakim

Halo, aku Nigellatifa Maryam Abdulhakim. Keluarga dan teman-temanku biasa memanggiku “Ghea”. Umurku 12 tahun dan saat ini aku bersekolah di SD Lebah Putih kelas 6.

Hobiku? Aku tidak punya hal yang kusukai secara khusus. Semua kulakukan jika aku mau. Ya, memang belum sampai yang aku menekuni sesuatu. Tapi aku suka memasak, berkreasi, dan yang paling aku sukai adalah membuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Oya, aku gadis berdarah Jawa yang lahir di Salatiga tanggal 6 Februari 2010.

Bagikan tulisan ini:

Kirim Naskahmu

Kami menerima naskah cerpen, puisi, cerita anak, opini, artikel, resensi buku, dan esai

TERPOPULER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Info

Copyright © 2022. All rights reserved.

error: Content is protected !!