Puisi-Puisi Nyayu Agustina: Januari Yang Mengeras

PINTU KAMAR

Tutup perlahan pintu itu
agar decitnya melemah dan tak bisa membawa pergi
kata-kata yang aku curi sebab
biasanya aku hanya memandang bentuk puisi yang aku sukai
ia sedikit menggoda, lalu kemudian bertanya

 

“Adakah yang bisa membuatmu betah dan ingin duduk berdua saja?”

 

karena itu, tutuplah pintu kamar pelan-pelan biar detik pun tak mampu menyelinap
menyibak angka-angka yang terlelap di ruang pengap

 

Palembang, 24 januari 2024

KETIKA MAUT MENJEMPUT

Aku mengamati
anting pada bayangan cermin
Melingkar
Menghiasi kuping

 

Aku mengamati
anting pada bayangan cermin
Melingkar
Menghiasi hidung

 

Aku mengamati
anting pada bayangan cermin
Melingkar
Menghiasi kain
Menutupi rupa

 

Tapi angin berbisik
Menelisik derit pada pintu detik

 

“Mas kah?”

 

“Betul sekali”

 

Jawab bayangan putih yang buatku kaku seketika

 

Palembang, 24 Januari 2024

BONEKA DI DINDING

Di bawah langit bumi Sriwijaya
Seorang perempuan termenung
Mendekati kuil
Ia mengamati Dewa-Dewi bermain
Terkenang masa kecilnya
Memecah hening

 

Melintasi waktu yang berlari
Untuk meminta boneka di dinding
Kata Ibu itu dekil dan memberinya porselin
Anak kecil itu menggeleng lalu Ibu menunjuk lilin warna

 

Ia tak ingin
tapi tak kuasa menggelengkan kepala
Ia tak ingin
tapi tangannya mengulurkan senyum paling genting
Ia tak ingin
Lalu lilin membakar bayangan cermin

 

Palembang, 24 Januari 2024

JANUARI YANG MENGERAS

Kamu berprinsip batu
Tempat memukul
Kata-kata serupa perang
Luapan riak-riak emosi yang pucat

 

Aku Martil yang koyak
Terpaut ikatan
Kalimat yang bersambung dan tegak

 

Pada Januari yang mengeras
Bayi kecil baru saja
Mendapat mandat Tuhan
Untuk mengecap dunia
Di luar rahim Ibunya
Tapi kamu
Mengunci pintu rapat-rapat
Tuk sekali kulihat

 

Mungkin kita adalah pahat
Dengan pola ulat
Tempat nama-nama penjilat
Tercetak namamu, tuan penjahat
Sedang aku
Harus melata
Untuk melawat kisi-kisi beruas jari

 

Kemudian
Orkestra Januari
Mencipta replika ingatan
Tahun-tahun membekas
Ini bukan sekali begitu
Dan kamu pun tahu itu

 

Palembang, 25 Januari 2024

Tentang Penulis

Tentang Penulis

Nyayu Agustina Dewi. Kelahiran Palembang, 14 Agustus 1982. Ibu dari 2 putri menginjak usia dewasa. Menulis sejak 2021. Pernah meraih giveaway baca puisi sendiri dari lopusakti inspirasi pena. Mengajar baca-tulis iqro di TPA Al-Iitihadiyah Unit 590 Bkprmi Palembang. Puisinya pernah dimuat di Tirestime. Pernah meraih juara ke-2 World Day Poerty 2022 yang diadakan Hipwee Community. IG: @nyayudewi682. FB: Nyayu(dewi). Youtube: Nyayu Dewi.

Bagikan tulisan ini:

Kirim Naskahmu

Kami menerima naskah cerpen, puisi, cerita anak, opini, artikel, resensi buku, dan esai

TERPOPULER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Info

Copyright © 2022. All rights reserved.

error: Content is protected !!